Minggu pagi tanggal 7 Januari
2018, saya bangun tidur seperti biasa. Lalu sesuai janji, saya dan ibu
menjemput ke hotel dan mengantar budhe ke Stasiun Pasar Turi. Budhe mengambil
kereta argo anggrek pagi. Setelah perjalanan dari Surabaya, saya keluar rumah
beli nasi. Setelah makan di rumah, tiba2 terasa ada yang mengganggu di mata kanan
saya, kayak ada debu atau kotoran yg nempel atau semacamnya. Saya usap lah mata
pakai lengan baju, dan ketika beberapa saat kemudian terasa gatal maka agak
saya kucek pakai tangan. Agak siangan terasa ada kotoran semacam belekan keluar
dari mata kanan, saya ambil pakai ujung jari. Hhmm... saya mulai curiga. Lalu
sejam dua jam kemudian terjadi hal yang sama. Saya bingung kotoran mata saya
koq banyak banget dan mata mulai rada merah berair.
Saya berangkat ke apotik, nanya
obat buat mata merah dan belekan. Lalu saya disarankan Visine. Di rumah saya
tetesi Visine mata kanan kiri. Merahnya agak hilang habis ditetesin. Saya
tetesin sekitar 2-3 kali hari itu dan malamnya saya tidur.
Nah bangun tidur paginya, saya
kaget lihat mata saya lengket, berlendir, kotorannya banyak banget dan merah
banget, urat2nya ampe pada keluar. Pergilah saya ke puskesmas pagi itu. Di
puskesmas, saya dapat obat tetes mata namanya Decacetine yang isinya Cloramphenicol.
Selain itu, juga diberikan cetirizine dan guaifenesin karena saya ada gejala
flu. Dokternya menyuruh saya kontrol lagi jika 3 hari tidak ada perbaikan. Obat
tetesnya saya gunakan selama 3 hari, obat minumnya ngga saya konsumsi sebab
saya masih punya obat flu di rumah.
3 hari menggunakan Decacetine
dengan dosis 3 X 2 tetes, mata saya masih berlendir, merah, terasa mengganjal
dan mengeluarkan kotoran. Walaupun belek kotoran mata saya tidak sebanyak
sebelumnya. Hanya yang saya tidak suka, setelah menggunakan Decacetine, air
seni saya jadi keruh, saya pun berasa mual, juga ada bagian leher saya di bawah
dagu yang kalau ditekan sakit, kayak gejala kelenjar getah bening saya bengkak. Ya saya memang lagi kena radang
tenggorokan tapi sebelumnya ga kayak gini. Belakangan setelah saya berhenti menggunakan
obat tetes mata tersebut, semua gejala itu hilang.
Kamis pagi atas saran ibu saya
berangkat ke poli mata di RSUD. Saya sampaikan keluhan saya beserta reaksi saya
terhadap obat yang terakhir saya pakai dan saya pun menjalani test refraksi
mata dan semacam scan mata (menggunakan slit lamp), setelah sebelumnya ada dm
melakukan pembersihan pada mata saya menggunakan obat tetes. Dari situ
diketahui kalau di area kornea saya di mata kanan ada semacam 3 titik yang
dikenali dokter sebagai infeksi.
slit lamp buat periksa mata
Penyebab infeksi kornea adalah
kuman. Kalau hanya kotoran, tidak akan sampai seperti ini kata dokter.
Saya diberitahu untuk tidak
mengucek mata. Jika ingin membersihkan kotoran mata sebaiknya menggunakan
tissue wajah atau kapas, bukan dengan tangan.
Dokter bilang kalau pengobatan
infeksi kornea biasanya membutuhkan waktu sekitar 2- 3 minggu. Dan seminggu
lagi saya diminta kontrol kesitu. Saya diresepkan 2 macam obat tetes. Yang satu
adalah Cendo Liteers untuk digunakan sejam sekali satu tetes. Lainnya adalah
Levocin yang digunakan tiap dua jam sekali. Tentunya saya off menggunakan obat
tersebut saat waktu tidur malam.
Setiap berobat, saya selalu
sampaikan kalau saya pernah ada riwayat gastritis agar dokter bisa menyesuaikan
obat2an yang beliau berikan.
Untuk mata kiri yang tidak ikut terkena infeksi, jika terasa kotor dan gatal, dokter menyarankan saya untuk membeli tetes mata sejenis Visine atau Insto saja.
Malam harinya dengan memakai
resep yang baru, mata saya masih clekit2 rasanya, perih, berasa ganjel, cenut2,
dan aseli bikin pengen nangis.
Setelah 1-2 hari menggunakan 2
obat tetes tersebut, saya melihat ada perbaikan, kemerahan dan lendir di mata kanan
saya terlihat mulai berkurang. Dan kondisi saya rasakan terus membaik.
Untuk mata kiri saya yang
terkadang gatal, saya tetesi dengan Visine sesekali dan cukup untuk mengatasi.
Mungkin rasa gatal itu imbas dari yg kanan kali ya.
Saya kapok banget main kucek2
mata sodara2...
Seminggu kemudian, kamis tanggal 18
Januari, saya kembali untuk kontrol. Saya ditangani dokter yang berbeda. Kondisi mata saya memang membaik namun
setelah pemeriksaan slit lamp diketahui bahwa kornea mata saya masih
bermasalah. Maka dokter menyuruh meneruskan pemakaian resep yang telah saya
gunakan selama seminggu. Dokter menambahkan satu lagi jenis obat yaitu Cendo
Hyalub dan menyuruh mengurangi pemakaian Cendo
Liteers menjadi hanya 6 kali sehari.
Cuma akhirnya Cendo Hyalub nya
jarang saya pakai sebab entah kenapa malah kurang nyaman setelah memakainya,
ada rasa gatal yang lebih gitu...
Dalam proses pemulihan ini pun,
dokter juga menyarankan saya untuk mengonsumsi asupan vitamin C untuk membantu
penyembuhan mata. Ngga menyarankan vit A tapi malah vit C. Mungkin sebab kasus
saya ini kan peradangan. Dimana yg saya tahu vitamin C sangat membantu
memulihkan peradangan.
Karena saya agak anti sama
vitamin C pabrikan, maka saya pun konsumsi jus2 buah dan makan buah yang kaya
Vit C seperti jambu biji merah, buah naga merah, pepaya, dan air kelapa muda.
Seminggu berikutnya, kamis 25
Januari, saya kontrol lagi dan ya, Alhamdulillah setelah diperiksa dengan slit
lamp, Dokter menyatakan kornea mata saya sudah pulih. Sisa antibiotik tetes
disarankan untuk dihabiskan dan setelah itu tidak usah pakai lagi. Selanjutnya
saya hanya diresepkan Cendo Liteers untuk dipakai saat mata kanan dan kiri terasa kering.
Ya sesuai perkiraan dokter, mata
saya pulih dalam 2 minggu, sodara2... Alhamdulillah
Buat yang sedang mengalami
masalah yang pernah saya alami, tetaplah tenang, memang pengobatan mata perlu
proses dan akan membaik apabila kita berikhtiar dengan benar. Bersabar dan
berusaha adaptasi dengan rasa tidak nyaman selama proses. Upayakan agar tetap
rileks dan cukup mengistirahatkan mata.
Dari pengalaman saya ini, moga
bisa ditarik pelajaran. Jika anda menemui kasus serupa, dimana tetes mata biasa
tidak mempan, maka bersegeralah ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan pemeriksaan
dan penanganan yang sesuai. Sebab mata ini adalah organ yang termasuk sensitif
dan rentan.
Sayangi mata kita dengan menjaga
kebersihan, memakai perlindungan sesuai kondisi yang diperlukan dan menjaga
asupan gizi.
Foto mata saya 3 hari setelah dinyatakan pulih oleh dokter
Love our eyes, love our self
Be happy, Be healthy
No comments:
Post a Comment